Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Rindu - Biarkan Hujan Turun

Biarkan Hujan Turun 


Telah lama hujan turun. Namun, tak ada tanda-tanda akan berhenti. Awan gelap masih menutupi cahaya mentari. Kilatan cahaya mewarnai hujan dan suara guntur yang menggelagar membuat hujan semakin deras. Sebelum hujan semakin besar Aku berteduh di depan toko yang telah tutup di pinggir jalan. Sendiri. Menunggu hujan berhenti.

Setiap kali hujan turun, selalu saja ingatan tentangnya muncul. Seseorang yang menjadi inspirasi dari setiap bait-bait puisiku. Yang kehadirannya seperti pelangi kala itu. Hingga kini ia menghilang dan aku pun tak tahu dia dimana, seperti pelangi yang hilang di telan malam. Aku berharap hujan ini cepat berhenti agar aku bisa pulang dan mengubur segala kenangan tentangnya.

Hujan yang tadinya turun dengan deras kini berubah menjadi gerimis. Aku pun berjalan pulang melewati genangan-genangan air. Hari sudah mulai sore. Pelangi muncul mengiringi langkahku menuju rumah. Di dalam rumah aku hidupkan laptopku dan ingin menulis. Tapi aku menundanya dan melihat album foto tentangnya. Kenangan indah yang tersimpan di foto itu membuat rasa rindu ini kian kuat. Hingga tanpa sadar air mata menetes membasahi pipi.

Terkadang aku membenci hujan turun. Karena kepergiannya bersamaan dengan derasnya hujan yang turun. Dan membuatku selalu berharap dia akan kembali ketika hujan berhenti. Tapi ia tak pernah kembali. Hanya menyisakan kenangan manis dan segudang kerinduan. Namun anehnya aku masih berharap dan berharap dia akan kembali.

Dia adalah Rika. Teman sekelasku waktu di SMA dulu. Kami berdua begitu dekat. Kemana-mana selalu saja berdua. Aku mencintainya dan sepertinya ia pun begitu. Tapi tak ada satupun dari kita yang mengungkapkannya. Kita berdua janji setelah lulus SMA akan mendaftar di kampus yang sama tapi sayangnya, ia menghilang tidak ada kabar setelah kelulusan. Aku mencarinya kerumahnya, bertanya kepada teman-teman dekatnya tapi mereka tidak ada yang tahu kemana Rika pergi. Kata para tetangga Rika. Ia pindah rumah, tapi para tetangga itu tidak ada yang tahu keman pindahnya. Dia pergi begitu saja.

Aku masih ingat ketika Rika bertanya kepadaku. Dia bilang “kenapa harus turun hujan di hari yang cerah ini?” aku jawab “biarkan hujan turun bukannya hujan memberikan kesejukan?”. Saat itu kami baru pulang sekolah dan menunggu hujan berhenti untuk pulang kerumah.

Masihku pandangi foto tentang Rika. Saat-saat sekolah adalah masa paling indah. Seandainya waktu bisa kuputar kembali, aku ingin mengulang saat bersama Rika. Aku tutup album foto itu, dan mulai menulis. Menulis tentang kerinduanku dengan Rika. Agar semua isi hatiku bisa tercurahkan walau hanya dengan sebuah tulisan. I Miss U Rika.

Post a Comment for "Cerpen Rindu - Biarkan Hujan Turun"