Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TANDA-TANDA CINTA KEPADA RASULULLAH

TANDA-TANDA CINTA KEPADA RASULULLAH
TANDA-TANDA CINTA KEPADA RASULULLAH
Cinta Rasul صلى الله عليو وسلم tidaklah berupa peringatan-peringatan tertentu pada saat-saat tertentu. Cinta itu haruslah benar-benar murni dari lubuk hati seorang mukmin dan senantiasa terpatri di hati. Sebab dengan cinta itulah hatinya menjadi hidup, melahirkan amal shalih dan menahan dirinya dari kejahatan dan dosa.
Adapun diantara tanda-tanda cinta sejati kepada Rasulullah صلى الله عليو وسلم adalah sebagai berikut:

a. Berkeinginan Keras untuk Dapat Melihat dan Bertemu dengn Rasulullah صلى الله عليو وسلم , dan Merasa berat Bila Kehilangan Kesempatan itu tanda dan bukti cinta Rasul ini sudah diwujudkan oleh para sahabat dengan sempurna.

b. Mentaati beliau dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Pecinta sejati Rasul manakala mendengar Nabi صلى الله عليووسلم memerintahkan sesuatu akan segera menunaikannya. Ia tak akan meninggalkannya meskipun itu bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsunya. Ia juga tidak akan mendahulukan ketaatannya kepada isteri, anak, orang tua atau adat kaumnya. Sebab kecintaannya kepada Nabi صلى اله عليو وسلم lebih dari segala-galanya. 

Dan memang, pecinta sejati akan patuh kepada yang dicintainya.
Adapun orang yang dengan mudahnya menyalahi dan meninggalkan perintah-perintah Nabi صلى الله عليو وسلم serta menerjang berbagai kemungkaran maka pada dasarnya dia jauh lebih mencintai dirinya sendiri. Sehingga kita saksikan dengan mudahnya ia meninggalkan shalat lima waktu, padahal Nabi صلى الله عليو وسلم sangat mengagungkan perkara shalat, hingga ia diwasiatkan pada detik-detik akhir sakaratul mautnya. Dan orang jenis ini, akan dengan ringan pula melakukan berbagai larangan agama lainnya. Na’udzubillah min dzalik.

c. Menolong dan mengagungkan beliau صلى الله عليو وسلم dan sunnahnya.
Dan ini telah dilakukan oleh para sahabat sesudah beliau wafat. Yakni dengan mensosialisasikan, menyebarkan dan mengagungkan sunnah-sunnahnya di tengah-tengah kehidupan umat manusia, betapapun tantangan dan resiko yang dihadapinya.

d. Tidak menerima sesuatupun perintah dan larangan kecuali melalui beliau صلى الله عليو وسلم , rela dengan apa yang beliau tetapkan, serta tidak merasa sempit dada dengan sesuatu pun dari sunnahnya.
Hal ini sebagaimana Allah ّلجوّزع berfirman:
فَلا وَرَبِّكَ ل ي ؤُْمِنُونَ حَتَّ يَُكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ ب يَْ نَ هُمْ ثُ ل يَِدُوا فِأَن فُسِهِمْ حَرَجًا مَِا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمَا 
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisaa: 65).
Adapun selain beliau, hingga para ulama dan shalihin maka mereka adalah pengikut Nabi صلى الله عليو وسلم . Tidak seorang pun dari mereka boleh diterima perintah atau larangannya kecuali berdasarkan apa yang datang dari Nabi صلى الله عليو وسلم .

e. Mengikuti beliau صلى الله عليو وسلم dalam segala halnya.
Dalam hal shalat, wudhu, makan, tidur , bergaul, dan lain sebagainya. Juga berakhlak dengan akhlak beliau صلىالله عليو وسلم dalam kasih sayangnya, rendah hatinya, kedermawanannya, kesabaran dan zuhudnya, dan lainnya. Allah عزّوجلّ berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِ رَسُولِ اللَّ أُسْوَة حَسَنَة لِمَنْ كَانَ ي رَْجُو اللَّ وَالْيَ وْمَالآخِرَ وَذكَرَ ا للَّ كَثِيرًا 
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzaab: 21)
f. Memperbanyak mengingat dan shalawat atas Nabi صلى الله عليو وسلم .
Dalam hal shalawat Nabi صلى الله عليو وسلم bersabda:
مَنْ صَلَى عَلَىَ وَاحِدَة صَلَى اللَّ عَلَيْوِ عَشْرًا 
“Barangsiapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim I/306 no.408)
Adapun bentuk shalawat atas Nabi صلى اله عليو وسلم adalah sebagaimana yang beliau ajarkan. Salah seorang sahabat bertanya tentang bentuk shalawat tersebut, beliau menjawab: “Ucapkanlah:
اَللَهُمَ صَلِّ عَلَى مَُمَدٍ وَ عَلَى آلِ مَُمَدٍ 
“Ya Allah, bershalawatlah atas Muhammad dan keluarga Muhammad”(HR. Al-Bukhari No. 6118, Muslim No. 858)
g. Mencintai orang-orang yang dicintai Nabi صلى الله عليو وسلم .
Seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Aisyah, Fathimah radhiallahu anhum dan segenap orang-orang yang disebutkan hadits bahwa beliau صلى الله عليو وسلم mencintai mereka. Kita harus mencintai orang yang dicintai beliau dan membenci orang yang dibenci beliau صلى الله عليو وسلم . Lebih dari itu, hendaknya kita mencintai segala sesuatu yang dicintai Nabi, termasuk ucapan, perbuatan dan sesuatu lainnya.

Baca Juga : Mencintai Rasulullah dengan sebenar-benar Cinta

Post a Comment for "TANDA-TANDA CINTA KEPADA RASULULLAH"