Renungan Hidup Islami - Apakah Kematian Menasihatimu?
Apakah Kematian Menasihatimu?
Kemarin Nenekku telah meninggal. Ia yang telah tua dan renta yang telah sakit terbaring lemah di tempat tidur selama satu bulan lebih. Kini ia telah pergi untuk selama-lamanya. Meninggalkan dunia yang fana ini. Meninggalkan tempat persinggahan manusia menuju ke Alam Barzah. Semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni segala dosa-dosanya. Aamiin...
Sebelum kain kafan membungkus seluruh tubuhnya. Aku dan saudaraku yang lainnya diberi kesempatan untuk melihat wajahnya untuk yang terakhir kalinya. Aku memandangi wajahnya yang membuat aku menjadi teringat semua kenanganku dengannya. Kenanganku dari kecil hingga saat aku menemaninya terbaring lemah dirumah sakit dan dirumah. Semua terasa begitu cepat, waktu berjalan begitu cepat. Meninggalkan semua yang ada tanpa menengok ke belakang (masa lalu).
Selain aku teringat kenanganku dengannya. Aku juga tersadar bahwa suatu saat aku juga akan mati. Meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya dan aku berfikir “Bekal apa yang akan aku bawa saat mati? Apakah harta yang aku cari dengan susah payah akan menyelamatkanku dari adzab kubur? Apakah amalku kebaikanku telah cukup untuk menyelamatkanku di Hari Akhir?”.
Aku hanya bisa termenung menatap wajah Nenekku. Lalu setelah semuanya melihatnya untuk yang terakhirkalinya. Nenekku di kafani dan tubuhnya kini telah tertutup seluruhnya lalu dimasukkannya kekurung batang untuk di Sholati Jenazahnya di Masjid.
Kita semua akan mati. Suatu saat kita semua akan mati. Lalu sudahkah kita menyiapkan segala hal untuk menghadapi kematian kita? Ataukah kita malah lalai dengan segala kemewahan dunia?. Kemewahan, kesenangan, dan semua hanya akan menjadi kenangan. Sebelum kita mati. Sudahkah kita membahagiakan orang yang kita sayangi, Sudahkah?. Sudahkah kita membahagiakan Ibu kita, yang telah melahrikan dan membesarkan kita, Sudahkah? Ataukah kita malah menyakitinya. Membuatnya kecewa dengan segala perbuatan kita. Membuatnya mengangis dengan segala kata yang telah kita ucapkan.
Aku melihat banyak orang yang berfoya-foya melalaikan hidup yang sangat berharga ini. Apakah mereka lupa akan kematian yang selalu mengintainya? Ataukah mereka berfikir bahwa mereka tak akan pernah mati?. Janganlah menyia-nyiakan hidup yang berharga ini.
Ada banyak nasihat yang disampaikan oleh kematian dan salah satu nasihat yang selalu saya ingat adalah “Sholatlah kamu sebelum kamu disholatkan”.
Kemarin Nenekku telah meninggal. Ia yang telah tua dan renta yang telah sakit terbaring lemah di tempat tidur selama satu bulan lebih. Kini ia telah pergi untuk selama-lamanya. Meninggalkan dunia yang fana ini. Meninggalkan tempat persinggahan manusia menuju ke Alam Barzah. Semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni segala dosa-dosanya. Aamiin...
Sebelum kain kafan membungkus seluruh tubuhnya. Aku dan saudaraku yang lainnya diberi kesempatan untuk melihat wajahnya untuk yang terakhir kalinya. Aku memandangi wajahnya yang membuat aku menjadi teringat semua kenanganku dengannya. Kenanganku dari kecil hingga saat aku menemaninya terbaring lemah dirumah sakit dan dirumah. Semua terasa begitu cepat, waktu berjalan begitu cepat. Meninggalkan semua yang ada tanpa menengok ke belakang (masa lalu).
Selain aku teringat kenanganku dengannya. Aku juga tersadar bahwa suatu saat aku juga akan mati. Meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya dan aku berfikir “Bekal apa yang akan aku bawa saat mati? Apakah harta yang aku cari dengan susah payah akan menyelamatkanku dari adzab kubur? Apakah amalku kebaikanku telah cukup untuk menyelamatkanku di Hari Akhir?”.
Aku hanya bisa termenung menatap wajah Nenekku. Lalu setelah semuanya melihatnya untuk yang terakhirkalinya. Nenekku di kafani dan tubuhnya kini telah tertutup seluruhnya lalu dimasukkannya kekurung batang untuk di Sholati Jenazahnya di Masjid.
Kita semua akan mati. Suatu saat kita semua akan mati. Lalu sudahkah kita menyiapkan segala hal untuk menghadapi kematian kita? Ataukah kita malah lalai dengan segala kemewahan dunia?. Kemewahan, kesenangan, dan semua hanya akan menjadi kenangan. Sebelum kita mati. Sudahkah kita membahagiakan orang yang kita sayangi, Sudahkah?. Sudahkah kita membahagiakan Ibu kita, yang telah melahrikan dan membesarkan kita, Sudahkah? Ataukah kita malah menyakitinya. Membuatnya kecewa dengan segala perbuatan kita. Membuatnya mengangis dengan segala kata yang telah kita ucapkan.
Aku melihat banyak orang yang berfoya-foya melalaikan hidup yang sangat berharga ini. Apakah mereka lupa akan kematian yang selalu mengintainya? Ataukah mereka berfikir bahwa mereka tak akan pernah mati?. Janganlah menyia-nyiakan hidup yang berharga ini.
Ada banyak nasihat yang disampaikan oleh kematian dan salah satu nasihat yang selalu saya ingat adalah “Sholatlah kamu sebelum kamu disholatkan”.
Post a Comment for "Renungan Hidup Islami - Apakah Kematian Menasihatimu?"