Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Hidup - Diri Yang Lain

Renungan Hidup - Diri Yang Lain

Diri Yang Lain
Oleh: Hilmy Hamid Mahri

Aku ingin menjadi bukan diriku lagi dan meninggalkan diriku di luar aku karena banyak yang ku tau. Namun tak banyak yang ku amalkan terhadap yang ku tau. Aku takut apa yang ku ketahui kelak, jika sampai aku menutup mataku. Karena telah jauh ku tinggalkan titah-Mu.

Engkau memerintahkan sedangkan aku tak melaksanakan perintah-Mu. Engkau melarangku sedang aku tidak menjauhi larangan itu. Aku benar-benar hamba yang tidak pernah tau diri.

Aku takkan pernah mampu tertawa sehingga aku tahu, apakah menjadi penghuni surga atau neraka.

Biarlah aku menjadi sebatang pohon yang dikunyah lalu ditelan, karena aku takut akan hari kebangkitan. Aku berjalan melewati pandai besi, tapi tak satu kebajikanpun yang ku dapatkan. Aku menemukan suatu kaum yang di sisi mereka ada banyak pencuri tapi aku tak menyadari.

Aku ingin menghisap diriku sendiri hingga aku mampu berjalan di jalanmu tidak lagi membawa keburukan. Karena aku tak mampu lagi memikul beban dosa di pundakku. Tidak satu saat pun dari waktu, melainkan waktu tersebut akan ditampakkan padaku di hari kiamat. Hari demi hari, jam demi jam, segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan.

Aku ingin menjadi diri yang lain, karena aku malu melihat diriku sendiri yang berlumur dosa, dari mata hingga sampai ke hati yang tak mampu berpaling akan kemaksiatan.

Aku ingin pergi jauh meninggalkan dunia dan mencari wajah-Mu Ya Allah, namun aku takut Engkau berpaling dariku. Aku ingin beriman pada-Mu, Ya Allah walau hanya sesaat.

Diriwayatkan dari Ibrahim bin Hamam dari Hudzaifah bin Al Yaman. beliau bersabda, "akan datang suatu zaman, di mana banyak orang yang berdoa dengan doa orang yang sedang tenggelam".

Karena saat-saat yang paling  yang dijumpai oleh seorang mukmin adalah kematian. Aku ingin menjadi diri yang lain, karena aku telah mengenali siapa diriku ini...? "Ya Allah ampunkanlah diriku karena Engkau Sang Maha Pengampun".

"Ya Allah. Sesungguhnya aku ini adalah hamba, anak dari hamba-Mu laki-laki, anak dari hamba-Mu perempuan. Ubun-ubunku berada ditangan-Mu; mengikuti keputusan takdir-Mu dan berjalan sesuai dengan ketetapan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang menjadi miliki-Mu, nama yang Engkau letakkan sendiri untuk diri-Mu, atau Engkau sebutkan dalam kitab-Mu, atau Engkau ajarkan kepada salah seorang di antara hamba-Mu (Nabi), atau Engkau sembunyikan di alam keghaiban-Mu: hendaknya Engkau menjadikan Al-Quran ini sebagai penyejuk hatiku, cahaya dalam dadaku, penghilang kesedihanku dan penolak rasa gundahku."

sumber: Majalah al-Umm edisi 03/Th.II

Post a Comment for "Renungan Hidup - Diri Yang Lain"