Cincin Batu Akik - Batu Cincin Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam
Batu Akik menjadi trend dikalangan bapak-bapak hingga remaja. Fenomena batu akik ini menjamur ke berbagai daerah. Penjual batu akik pun tak pernah sepi peminat dan penjualnya pun berada hingga ke gang-gang jalan. Harganyapun bervariasi ada yang puluhan ribu hingga ratusan juta. Sebagian masyarakat percaya dengan sebagian batu yang bisa memberikan efek kepada si pemakai.
Fenomena ini juga sudah ditemui pada masa Rasulullah Salallahu'alaihi wasalam. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah Salallahu'alaihi wasallam sendiri pun memiliki cincin yang terpasang di jari beliau. Seperit beberapa hadits yang menceritakan tentang cincin Rasulullah shallallahu'alaihi wasalam
Pertama dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu yang berkata:
Dalam riwayat lain dijelaskan,
Kelima, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,
1. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakai cinicn
2. Cincin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki ciri:
~ Terbuat dari perak
~ Ada mata cincinnya, yang juga terbuat dari perak
~ Logam perak mata cincin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berasal dari Ethiopia
~ Bagian mata cincin ada ukirannya, bertuliskan: Muhammad Rasulullah
~ Tulisan ukiran di mata cincin itu bisa digunakan untuk stempel surat
3. Tujuan utama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membuat cincin adalah untuk dijadikan stempel surat dakwah yang hendak dikirim ke berbagai penjuru dunia.
4. Cincin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam digunakan para khulafa' ar-rasyidin setelah beliau sebagai stempel surat.
5. Larangan untuk membuat cincin dengan ukiran seperti ukiran cincin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Muhammad Rasulullah. al-Hafidz Ibn Hajar menjelaskan, ’Karena dalam cincin itu ada tulisan nama beliau, dan status beliau. Beliau membuat demikian sebagai ciri khas beliau, yang membedakan dengan lainnya. Jika yang lain dibolehkan untuk membuat ukiran cincin seperti itu, maka tujuan ini tidak terwujud.’ (Fathul Bari, 10/324).
6. Makna ”mata cincinnya berasal dari Habasyah”
Para ulama berbeda pendapat tentang makna kalimat ini. Imam an-Nawawi menyebutkan beberapa pendapat ulama mengenai hal tersebut,
Mata cincinnya berupa batu dari Habasyah, berupa batu akik. Karena tambang batu akik ada di habasyah dan Yaman.
Warnanya seperti orang habasyah, yaitu berwarna hitam. Kata Ibn Abdil Bar, inilah pendapat yang lebih kuat. Berdasarkan riwayat dari Anas yang menegaskan bahwa mata cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak. Artinya, bukan batu akik.
Kedua makna di atas benar. Dalam arti, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang memakai cincin yang matanya dari perak dan terkadang memakai cincin yang matanya batu akik. (Syarh Shahih Muslim, 14/71).
Al-Hafidz Ibn Hajjar juga menyebutkan beberapa kemungkinan yang lain,
Mata cincin beliau berupa batu dari habasyah
Mata cincinnya dari perak. Disebut dari Habasyah, karena cirinya. Bisa jadi ciri modelnya atau ciri ukirannya.
(Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, 10/322)
Allahu a’lam
Sumber : http://www.konsultasisyariah.com/cincin-nabi-muhammad-shallallahu-alaihi-wa-sallam/
Fenomena ini juga sudah ditemui pada masa Rasulullah Salallahu'alaihi wasalam. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah Salallahu'alaihi wasallam sendiri pun memiliki cincin yang terpasang di jari beliau. Seperit beberapa hadits yang menceritakan tentang cincin Rasulullah shallallahu'alaihi wasalam
Pertama dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu yang berkata:
كان خاتم النبي صلى الله عليه وسلم من ورق وكان فصه حبشياKedua, dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma,"Cincin Rasulullah salallahu'alaihi wasalam terbuat dari perak dan mata cincinnya berasal dari Habasyah (ethiopia)". (HR. Muslim 2094, Turmudzi 1739, dan yang lainnya).
أن النبي صلى الله عليه وسلم اتخذ خاتما من فضة فكان يختم بهKetiga, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan cincin dari perak, dan beliau gunakan untuk menstempel suratnya. (HR. Ahmad 5366, Nasai 5292, dan sanadnya dinilai shahih oleh Syuaib al-Arnauth).
كان خاتم النبي صلى الله عليه وسلم من فضة فصه منهKeempat, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan”Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak, dan mata cincin juga dari bahan perak.” (HR. Bukhari 5870, Nasai 5198, dan yang lainnya).
كان نقش خاتم رسول الله صلى الله عليه وسلم ( محمد ) سطر و ( رسول ) سطر و ( الله ) سطرUkiran mata cincin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertuliskan: Muhammad [محمد] satu baris, Rasul [رسول] satu baris, dan Allah [الله] satu baris. (HR. Turmudzi 1747, Ibn Hibban 1414, dan semakna dengan itu diriwayatkan oleh Bukhari 5872)
Dalam riwayat lain dijelaskan,
أن النبي صلى الله عليه وسلم أراد أن كتب إلى كسرى وقيصر والنجاشي فقيل له : إنهم لا يقبلون كتابا إلا بخاتم فصاغ رسول الله صلى الله عليه وسلم خاتما حلقته فضة ونقش فيه محمد رسول الله فكأني أنظر إلى بياضه في كفهNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak menulis surat ke Kisra (persi), Kaisar (romawi), dan Najasyi (Ethiopia). Kemudian ada yang mengatakan, ’Mereka tidak mau menerima surat, kecuali jika ada stempelnya.’ Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin dari perak, dan diukir tulisan Muhammad Rasulullah. Saya melihat putihnya cincin itu di tangan beliau. (HR. Ahmad 12738, Bukhari 5872, Muslim 2092, dan yang lainnya).
Kelima, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,
اتخذ رسول الله صلى الله عليه وسلم خاتما من ورق فكان في يده ثم كان في يد أبي بكر ويد عمر ثم كان في يد عثمان حتى وقع في بئر أريس نقشه : محمد رسول اللهKeenam, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin dari perak. Pertama beliau yang memakai, kemudian dipakai Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian dipakai Utsman, hingga akhirnya kecemplung di sumur air Arisy. Ukirannya bertuliskan: Muhammad Rasulullah. (HR. Bukhari 5873, Muslim 2091, Nasai 5293, dan yang lainnya)
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ، وَنَقَشَ فِيهِ: مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ، وَقَالَ: «إِنِّي اتَّخَذْتُ خَاتَمًا مِنْ وَرِقٍ، وَنَقَشْتُ فِيهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ، فَلاَ يَنْقُشَنَّ أَحَدٌ عَلَى نَقْشِهِ»Nah, dari beberapa riwayat diatas kita bisa mengambil beberapa pelajaran yaitu:Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin dari perak, dan diukir: Muhammad Rasulullah. Kemduian Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku membuat cincin dari perak, dan aku ukir Muhammad Rasulullah. Karena itu, jangan ada seorangpun yang mengukir dengan tulisan seperti ini.” (HR. Bukhari 5877)
1. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakai cinicn
2. Cincin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki ciri:
~ Terbuat dari perak
~ Ada mata cincinnya, yang juga terbuat dari perak
~ Logam perak mata cincin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berasal dari Ethiopia
~ Bagian mata cincin ada ukirannya, bertuliskan: Muhammad Rasulullah
~ Tulisan ukiran di mata cincin itu bisa digunakan untuk stempel surat
3. Tujuan utama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membuat cincin adalah untuk dijadikan stempel surat dakwah yang hendak dikirim ke berbagai penjuru dunia.
4. Cincin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam digunakan para khulafa' ar-rasyidin setelah beliau sebagai stempel surat.
5. Larangan untuk membuat cincin dengan ukiran seperti ukiran cincin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Muhammad Rasulullah. al-Hafidz Ibn Hajar menjelaskan, ’Karena dalam cincin itu ada tulisan nama beliau, dan status beliau. Beliau membuat demikian sebagai ciri khas beliau, yang membedakan dengan lainnya. Jika yang lain dibolehkan untuk membuat ukiran cincin seperti itu, maka tujuan ini tidak terwujud.’ (Fathul Bari, 10/324).
6. Makna ”mata cincinnya berasal dari Habasyah”
Para ulama berbeda pendapat tentang makna kalimat ini. Imam an-Nawawi menyebutkan beberapa pendapat ulama mengenai hal tersebut,
Mata cincinnya berupa batu dari Habasyah, berupa batu akik. Karena tambang batu akik ada di habasyah dan Yaman.
Warnanya seperti orang habasyah, yaitu berwarna hitam. Kata Ibn Abdil Bar, inilah pendapat yang lebih kuat. Berdasarkan riwayat dari Anas yang menegaskan bahwa mata cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak. Artinya, bukan batu akik.
Kedua makna di atas benar. Dalam arti, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang memakai cincin yang matanya dari perak dan terkadang memakai cincin yang matanya batu akik. (Syarh Shahih Muslim, 14/71).
Al-Hafidz Ibn Hajjar juga menyebutkan beberapa kemungkinan yang lain,
Mata cincin beliau berupa batu dari habasyah
Mata cincinnya dari perak. Disebut dari Habasyah, karena cirinya. Bisa jadi ciri modelnya atau ciri ukirannya.
(Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, 10/322)
Allahu a’lam
Sumber : http://www.konsultasisyariah.com/cincin-nabi-muhammad-shallallahu-alaihi-wa-sallam/
Post a Comment for "Cincin Batu Akik - Batu Cincin Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam"