Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kumpulan Syair-Syair Layla Majnun Part IV

Kumpulan Syair-Syair Layla Majnun

"Jiwa orang yang dimabuk cinta
Akan merasa sakit karena rindu
Sebab pecinta ingin selalu bersama
Tapi halangan tiada ada henti-henti

Pecinta seperti dua ekor kijang di bukit tandus
Walau tiada makanan, tetapi mereka tetap bersama
Atau seperti burung merpati
Walau terbang bebas di angkasa luas
Tetap saja kembali pada kekasihnya
Atau laksana ikan tuna
Tetap tabah walau dipermainkan ombak
Timbul tenggelam di laut

Walau selalu dicaci dan dicela
Batin menjerit tubuh binasa
Meski lapar dan disia-siakan
Namun jiwa pecinta akan selalu memaafkan
Sebab pecinta tidak membutuhkan pujian
Dan pengorbanan pecinta tidak akan sia-sia
Kulihat bintang kutub dan bintang kejora 
Demikian pula cinta
Sekecil apapun, cinta tetap berkuasa di singgasana hati
Dan bagi pecinta
Kebahagiaan dan kesedihan sama indahnya 
Karena cinta sejati tidak mengenal kesia-siaan

Jiwaku dan jiwa Layla akan tetap bersama
Andaipun tidak di dunia
Pasti jiwa kami akan bersatu di liang lahat
Dan kelak akan dibangiktkan bersama
Hingga dapat bersatu selama-lamanya

Mataku berkurban untuk Layla dengan segenap curahan air mata
Berharap liang lahatmu adalah liang lahatku
Agar jenazah kita bersatu"


"Apakah yang sedang mengalir dalam jiwaku ini?
Siapakah yang sedang memandangku?
Apakah ia kecantikan bunga mawar?

Walau bung mawar itu telah dicabut dari taman hatiku
Untuk menjadi penghias taman yang lain 
Namun tidak mungkin menjadi layu

Wahai Layla, aku telah dimabukkan oleh rasa cinta
Mana mungkin aku menolak kenikmatan ini
Duduklah di rumpun palem itu, Layla
Agar dapat kunikmati manisnya anggur cintamu

Wahai kemanakah engkau saat aku merana, terusir dan kehilangan dirimu?
Hidup hanya menjalar sesaat di uratku dan kemudian bukan milikku sendiri
Tetapi menjadi milikmu
Sejak harapan tidak tersenyum lagi padaku
Aku hanya bisa meratap
Mengenang dan menyesali masa lalu
Aku berteman derita dan hinaan

Kedukaan tersenyuma padaku, dan aku tersenyum padanya
Sedang kedukaan membuat engkau ketakutan 
Padahal engkau yang telah menciptakannya.

Diriku selalu diliputi kesengsaraan 
Sementara engkau mereguk kebahagiaan
Saat pikiranku hanyut dalam pesona wajahmu yang memabukkan
Engkau pergi tanpa mengucapkan salam

Wahai Surga! Biarkan kematian menjauhkan kami!
Kami adalah dua tubuh namun satu hati
Seperti awan musim panas dengan hujan di padang rumput
Biarkan aku hanyat dalam kesedihan 
Asal jangan biarkan cinta Layla hilang dari jiwaku

Wahai Layla
Mungkin sebentar lagi kematian akan manjemput
Dunia akan menulis riwayatku
Mereka akan mengatakan telah kukorbankan diri demi rembulan indah
Dengan cahaya keperakan
Ia yang telah mengubah malam menjadi mempesona
Ingatkah engaku wahai Layla, saat kita bermain bersama, mereguk anggur kebahagiaan?
Engkau dengan mata hitam yang indah, memandang penuh cinta padaku
Dan bibir itu! akh... aku melihat anggur cinta di sana
Aku melihat betapa bahagia kita berdua!
Tiada seorangpun yang mampu memisahkan kita
Rasa malu dan ketakutan tidak mampu menghancurkan bunga cinta kita
Kebahagiaan tak terlihat, di kuil pengasingan itu

Tapi bawakn aku anggur!
Biarkan aku mabuk!
Jauhkan kesedihan dari diriku!
Rumah tanpa penerangan adalah penjara
Karena penjara benci dengan cahaya
Tempat yang cocok untuk hati yang patah 
Dan tenggelam dalam kesuraman seperti diriku
Adalah kamar bawah tanah yang jauh dari cahaya
Ya Allah!
Selamatkan aku dari kegelapan yang tiada akhir ini!
Berikan aku satu hari saja kesenangan--- satu peristiwa menyenangkan!"

Post a Comment for "Kumpulan Syair-Syair Layla Majnun Part IV"