Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Mualaf - Cat Stevens (Yusuf Islam) Seorang Penyanyi Inggris Terkenal

Kisah Mualaf - Cat Stevens (Yusuf Islam) Seorang Penyanyi Inggris TerkenalCat Stevens, Seorang penyanyi inggris terkenal

Pria ini, sebagaimana penuturannya, lahir di kota London, jantung dunia barat. Cat Stevens pernah mengajar di sekolah katolik. Dia mengajarkan tentang arti penting agama Nasrani terhadap kehidupan, terhadap 'aqidah, dan terhadap hal-hal yang harus ia perkenalkan kepada muridnya tentang Allah, Al-Masih as. qadar (ketetapan) Allah, dan ketentuan yang baik ataupun yang buruk.

Kehidupan penyanyi ini diliputi oleh materi semata. Seluruh media massa menginformasikan bahwa harta benda merupakan kekayaan yang sebenarnya, sementara kefakiran merupakan kerugian yang sesungguhnya. Akhirnya, ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali memilih jalan untuk menjadi kaya sehingga ia pun berusaha mencari kekayaan itu dengan jalan menyanyi, yang kemudian profesi itu mengantarkannya dalam menggapai puncak ketenaran. Harta dan kekayaan pun ada dalam genggamannya.

Pada ssat itulah, muncul kecemasan dan kekhawatiran akan jatuh (popularitasnya) sehingga ia pun berpaling kepada minuman keras. Ia mulai membenci hidup dan menjauhi manusia. Ketika manderita penyakit lumpuh, ia pun dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit, ia mulai berpikir tentang apa yang sedang terjadi pada dirinya. Ia sama sekali tidak merasa puas dengan ajaran agama Kristen sehingga ia pun mulai mencari kebahagiaan yang belum pernah didapatkan melalui kekayaan, ketenaran, maupun pada gereja.

Keinginan untuk bahagia ini memaksanya masuk memeluk agama Budha dan mendalami filsafat Cina, tetapi ia belum juga dapat merasakan bahagia. Kemudian, ia pindah lagi ke paham komunis, namun ia merasa bahwa paham ini tidak sesuai dengan fitrah manusia. Akhirnya, ia pun lari kepada pil-pil penenang untuk menghilangkan semua kebingungan yang menyakitkan ini. Setelah itu, ia kembali lagi ke dunia musik.

Pada tahun 1975 M, seorang saudaranya yang paling  tua datang menghadiahkan sebuah mushaf al-Quran kepadanya, maka ia berusaha mencari terjemahan makana al-Quran itu. Setelah membaca dan memahami maknannya, ia pun berpikir untuk memeluk agama Islam yang menurut bangsa Barat adalah palsu dan bohong belaka serta sebagai lambang fanatisme dan kehinaan.

Cat Stevens berkata: "Yang membuatku terkesan pertama kali kepada al-Quran adalah karena ia dibuka dengan bacaan: 'Dengan menyebut nama Allah' bukan nama yang lainnya. Kalimat: 'Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang' adalah kalimat yang sangat memberi pengaruh dalam jiwaku, kemudian berlanjut dengan surat al-Fatihah yang merupakan pembuka kitab al-Quran: 'Segala puji bagi Allah, Rabb seru sekalian alam' yang kira-kira maksudnya: 'Segala puji bagi Allah, Pencipta semua makhluk sejagat raya.'"

Setelah itu, Cat Stevens pun menyadari bahwa al-Quran menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah SWT dan beriman kepada hari Kiamat. Ia juga mengetahui bahwa al-Quran menjelaskan hakikat sebenarnya seorang manusia, sejak awal penciptaannya sampai akhir kehidupannya. Ia juga mengetahui perbedaan antara al-Quran dengan Injil yang ditulis oleh tangan-tangan pengarang yang berbeda-beda. Ia juga pernah berusaha mencari-cari kesalahan al-Quran, namun ia tidak mendapatkannya. Dari sinilah ia mulai mengenal agama Islam yang sebenarnya.

Selanjutnya, aku mulai berpikir bagaimana caranya menjadi seorang Muslim yang sebenarnya. Maka dari itu, aku berangkat menuju masjid London lantas mengumumkan berita keislamanku dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu: 'Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhad di ibadahi kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.'

Sejak saat itulah aku yakin sekali bahwa Islam yang aku peluk sekarang adalah risalah agama yang berat, bukan suatu yang ringan, yang bisa selesai hanya dengan mengucapkan kedua kalimat syahadat tadi."

Kemudian Cat Stevens melanjutkan ceritanya: "Aku telah terlahir dan aku tahu ke mana tujuanku bersama saudaraku sesama Muslim, tetapi aku belum pernah bertemu dengan mereka sebelumnya. Seandainya aku bertemu dengan salah seorang di antara mereka, lantas mereka mengajakku memeluk Islam, tentu aku akan menolaknya, Penolakanku ini disebabkan keadaan kaum Muslimin yang sungguh memalukan, yang mengakibatkan Islam dijauhi oleh media kami di negri Barat, bahkan media massa Islam sendiri banyak sekali yang masih jauh dari hakikat Islam yang sebenarnya. Banyak di antara media-media itu yang mendustakan dan menyokong kedustaan musuh-musuh Islam yang tidak mampu memperbaiki bangsa mereka akibat krisis akhlak dan kemasyarakatan yang menimpa.

Aku telah datang kepada Islam melalui sumbernya yang utama, yaitu al-Quran al-Karim. Setelah itu, aku mulai mempelajari sejarah Rasulullah Salallahualaihiwasalam, bagaimana beliau dengan akhlak (perilaku) yang mulia dan sunnah-sunnahnya mengajarkan agama Islam kepada kaum Muslimin. Dalam kehidupan dan sunnah itu aku mendapatkan kekayaan berlimpah ruah, bahkan musik pun aku tinggalkan. Aku bertanya kepada saudara-saudara seiman: "Apakah dunia musik akan kuteruskan?" Dalam jawabannya mereka menasihatiku untuk berhenti. Sebab, musik dapat menyibukkan seseorang dari berdzikir kepada Allah dan merupakan bahaya sangat besar sekali.

Aku perhatikan banyak para pemuda meninggalkan keluarga mereka. Mereka hidup dalam lingkungan musik dan nyanyian. Yang demikian ini merupakan hal yang tidak diridhai oelh agama Islam yang menganjurkan seseorang untuk maju. Adapun uang yang jumlahnya sampai berjuta-juta yang aku dapatkan dari hali menyanyi, semuanya telah kuserahkan untuk keperluan dakwah Islam."

Inilah ringkasan kisah seorang penyanyi terkenal Inggri, Cat Stevens, yang menolak ketenaran dan jutaan harta setalah Allah SWT menunjukkannya ke jalan yang benar.

Setelah masuk Islam, Cat Stevens menamakan dirinya denga Yusuf Islam. Ia memiliki kinginan mulia, yang merupakan keinginannya yang pertama dan utama, yaitu membantu agama Islam dan mendakwahkannya kepada masyarakat luas. Ia juga telah memelihara jenggot sampai hampir menutupi dadanya. Aku juga pernah mendengarnya melantunkan bacaan ayat-ayat al-Quran dengan suara yang indah dan merdu sekali, ia membaca dari surat al-Baqarah mulai dari akhir juga pertama dan permulaan juz kedua. 

Post a Comment for "Kisah Mualaf - Cat Stevens (Yusuf Islam) Seorang Penyanyi Inggris Terkenal"