Kata Mutiara Sabar Dalam Menghadapi Cobaan
Aku masih menulis lagi. Dengan tatapan kosong dan kebimbangan. Aku harus melalui segala kesulitan-kesulitan yang saat ini ku hadapi. Mulai dari motor yang mogok dan sekarang belum nyala juga. Pengen bawa ke bengkel tapi duit ngga ada. Bingung harus bagaimana. Sulitnya mencari pekerjaan membuatku jadi pengangguran. Dan yang bisa aku lakukan hanyalah menulis.
Walaupun semua itu terasa begitu sulit. Aku harus tetap sabar dalam menjalani hidup ini. Sabar yang aku maksud disini adalah tetap berusaha tanpa banyak mengeluh dan hanya berkeluh kesah pada Allah Subhanahu wa Ta’alla. Karena ada sebagian orang yang mengartikan sabar dengan cara yang berbeda. Ada yang mengira kalau sabar itu adalah sikap berdiam diri saja. Bukan, sabar itu bukan seperti itu.
Allah Subhanahu wa Ta’alla sangat menyukai orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya
“... Allah Menyukai orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Imron ayat (146)
Banyak sekali di antara kita yang tidak pernah bersabar. Padahal bersabar itu sangat baik.
Terkadang ada sebagian orang yang berpendapat bahwa sabar itu ada batasnya. Orang-orang yang beranggapan seperti itu, tidak akan pernah mengerti hakikat sabar yang sebenarnya. Jika sabar masih ada batasnya, berarti Anda belum bisa bersabar. Karena sabar tak pernah mengenal kata batas.
Sabar Dalam Tiga Perkara
Sabar adalah menahan jiwa dan menjaganya agar tidak sampai melakukan sesuatu yang tidak selayaknya dilakukan. Terdapat tiga macam bentuk kesabaran, yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari menjauhi kemaksiatan kepada Allah, dan sabar dalam takdir Allah yang menyakitkan dan menyusahkan.
1.Sabar Dalam Ketaatan Kepada Allah
Sabar jenis ini penting untuk dimiliki oleh setiap hamba, karena sesungguhnya jiwa seringkali terasa berat untuk menjalankan berbagai macam ketaatan. Hal tersebut karena jiwa cenderung menyukai sifat yang jelek, sebagaimana firman Allah ta’alla (yang artinya):
“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yusuf :53)
Sering kali kita jumpai seorang yang beramal namun ia tidak bisa kontinu untuk mengerjakannya. Mereka bersemangat mengerjakan banyak amalan di awal waktu, namun setelah itu ditinggalkan. Untuk itu dibutuhkan kesabaran agar kita dapat kontinu dalam beramal, walaupun amalan tersebut sederhana.
Allah ta’alla lebih menyukai amalan yang kontinu walaupun sederhana, karena hal tersebut lebih dapat membantu kontinunya suatu amalan. Salah satu usaha agar dapat kontinu dalam beramal adalah dengan berdoa kepada Allah, diantaranya dengan doa: Allahumma a’inni’ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik (ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu).”(HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih).
2. Sabar Dalam Menjauhi Kemaksiatan
Seorang yang beriman harus mengendalikan nafsunya dan melihat bahwa kemaksiatan adalah bukan hal yang sepele, melainkan perkara yang dapat membinasakan dirinya. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata, “Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung itu menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) melihat dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.” (HR. Bukhari).
Semua itu hanya dapat dilakukan dengan kesabaran.
3. Sabar Dalam Menghadapi Takdir Allah
Termasuk kedalam rukun iman adalah kita meyakini adanya takdir atau ketetapan dari Allah Ta’alla. Terdapat 2 macam takdir yang menimpa manusia, yang berupa kesenangan dan berupa kesedihan serta musibah. Pada jenis pertama maka kita wajib bersyukur, dengan bersyukur Allah akan tembahkan nikmat-Nya. Adapun yang kedua maka kita wajib bersabar. Dan keduanya (bersabar dan bersyukur) merupakan amalan ibadah yang memiliki nilai pahala di sisi Allah ta’alla.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim).
Maka sikap seorang muslim jika ditimpa musibah adalah bersabar dan yakin bahwa dibalik musibah yang dialaminya terdapat hikmah dari Allah ta’alla.
Sebagaimana firman Allah (yang artinya): “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (sesungguhnya kami adalah miliki Allah dan kepada-Nya lah kami kembali)” (QS. Al-Baqoroh : 155-156)
Selain itu, musibah yang menimpa seorang mukmin merupakan bentuk ujian, sebagaimana firman Allah (yang artinya): “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqoroh : 214).
Itulah ketiga perkara yang menuntut kita harus sabar dalam menjalankannya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sabar. Aamiin...
Referensi:
http://buletin.muslim.or.id/akhlaq/keutamaan-bersabar
Walaupun semua itu terasa begitu sulit. Aku harus tetap sabar dalam menjalani hidup ini. Sabar yang aku maksud disini adalah tetap berusaha tanpa banyak mengeluh dan hanya berkeluh kesah pada Allah Subhanahu wa Ta’alla. Karena ada sebagian orang yang mengartikan sabar dengan cara yang berbeda. Ada yang mengira kalau sabar itu adalah sikap berdiam diri saja. Bukan, sabar itu bukan seperti itu.
Allah Subhanahu wa Ta’alla sangat menyukai orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya
“... Allah Menyukai orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Imron ayat (146)
Banyak sekali di antara kita yang tidak pernah bersabar. Padahal bersabar itu sangat baik.
Terkadang ada sebagian orang yang berpendapat bahwa sabar itu ada batasnya. Orang-orang yang beranggapan seperti itu, tidak akan pernah mengerti hakikat sabar yang sebenarnya. Jika sabar masih ada batasnya, berarti Anda belum bisa bersabar. Karena sabar tak pernah mengenal kata batas.
Sabar Dalam Tiga Perkara
Sabar adalah menahan jiwa dan menjaganya agar tidak sampai melakukan sesuatu yang tidak selayaknya dilakukan. Terdapat tiga macam bentuk kesabaran, yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari menjauhi kemaksiatan kepada Allah, dan sabar dalam takdir Allah yang menyakitkan dan menyusahkan.
1.Sabar Dalam Ketaatan Kepada Allah
Sabar jenis ini penting untuk dimiliki oleh setiap hamba, karena sesungguhnya jiwa seringkali terasa berat untuk menjalankan berbagai macam ketaatan. Hal tersebut karena jiwa cenderung menyukai sifat yang jelek, sebagaimana firman Allah ta’alla (yang artinya):
“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yusuf :53)
Sering kali kita jumpai seorang yang beramal namun ia tidak bisa kontinu untuk mengerjakannya. Mereka bersemangat mengerjakan banyak amalan di awal waktu, namun setelah itu ditinggalkan. Untuk itu dibutuhkan kesabaran agar kita dapat kontinu dalam beramal, walaupun amalan tersebut sederhana.
Rasulullah shallallahu’alihi wa sallam bersabda:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’alla adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)
Allah ta’alla lebih menyukai amalan yang kontinu walaupun sederhana, karena hal tersebut lebih dapat membantu kontinunya suatu amalan. Salah satu usaha agar dapat kontinu dalam beramal adalah dengan berdoa kepada Allah, diantaranya dengan doa: Allahumma a’inni’ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik (ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu).”(HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih).
2. Sabar Dalam Menjauhi Kemaksiatan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):Maka dibutuhkan kesabaran untuk dapat menjaga diri dari hal-hal yang menyenangkan hawa nafsu yang pada hakikatnya akan menjerumuskan kepada neraka. Dan kemaksiatan termasuk perkara yang disenangi oleh hawa nafsu.
“Surga itu diliputi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan, sedangkan neraka itu diliputi oelh hal-halyang menyenangkan nafsu.”(HR. Muslim).
Seorang yang beriman harus mengendalikan nafsunya dan melihat bahwa kemaksiatan adalah bukan hal yang sepele, melainkan perkara yang dapat membinasakan dirinya. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata, “Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung itu menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) melihat dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.” (HR. Bukhari).
Semua itu hanya dapat dilakukan dengan kesabaran.
3. Sabar Dalam Menghadapi Takdir Allah
Termasuk kedalam rukun iman adalah kita meyakini adanya takdir atau ketetapan dari Allah Ta’alla. Terdapat 2 macam takdir yang menimpa manusia, yang berupa kesenangan dan berupa kesedihan serta musibah. Pada jenis pertama maka kita wajib bersyukur, dengan bersyukur Allah akan tembahkan nikmat-Nya. Adapun yang kedua maka kita wajib bersabar. Dan keduanya (bersabar dan bersyukur) merupakan amalan ibadah yang memiliki nilai pahala di sisi Allah ta’alla.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim).
Maka sikap seorang muslim jika ditimpa musibah adalah bersabar dan yakin bahwa dibalik musibah yang dialaminya terdapat hikmah dari Allah ta’alla.
Sebagaimana firman Allah (yang artinya): “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (sesungguhnya kami adalah miliki Allah dan kepada-Nya lah kami kembali)” (QS. Al-Baqoroh : 155-156)
Selain itu, musibah yang menimpa seorang mukmin merupakan bentuk ujian, sebagaimana firman Allah (yang artinya): “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqoroh : 214).
Itulah ketiga perkara yang menuntut kita harus sabar dalam menjalankannya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sabar. Aamiin...
Referensi:
http://buletin.muslim.or.id/akhlaq/keutamaan-bersabar
Post a Comment for "Kata Mutiara Sabar Dalam Menghadapi Cobaan"